Hallo semuanyaaaaa!! Mulai hari ini aku mau sharing aja sama
apa yang aku baca dan liat. Gak mau janji sih kalo bakalan konsisten upload
terus. Tapi, doain aja yaaa hihi. Ditulisan yang kali ini aku mau bahas tentang
obesesi dan jatuh cinta. Buat kalian yang lagi merasakan berbunga – bunganya
jatuh cinta. Coba deh bedain yang kamu rasain itu jatuh cinta sesungguhnya atau
hanya obsesi semata terhadap si dia?
Sebelum kita tenggelam dalam pembicaraan kali ini. Kita harus
tau dulu apa definisi obsesi? Kalo menurut kbbi obsesi adalah gangguan jiwa
berupa pikiran yang selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan.
Tapi ada juga yang berpendapat kalo obsesi adalah keadaan dimana seseorang
memiliki sebuah keinginan akan sesuatu dan berusaha sebisa mungkin untuk
memenuhi keinginanya itu.
Sumpah gue baca gangguan jiwa nya rada lumayan kaget sih,
tapi emang bener ketika dimana lo sangat terobsesi dan berfikiran “gue harus
milikin dia mau gimana juga caranya.” Atau kefikiran “ gue suka dia dan gak mau
tau dia suka gue atau engga yang penting gue suka sama dia.” Fix banget itu
obsesi.
Sedangkan kalau jatuh cinta? Apa yaa definisinya? Yaa gue
rasa kalian paham yaa para penonton. Jatuh cinta seperti apa dan bagaimana?
Kalo menurut gue, jatuh cinta adalah dimana perasaan yang timbul ketika lo
selalu ngerasa senang dideketnya dan selalu rindu ketika dia tidak ada ditambah
lo selalu perhatian sama dia secara
langsung ataupun diam – diam. Dan bahagia ketika melihat dia bahagia
juga berempati ketika si dia sedang sedih.
Kadang kita juga gak sadar jatuh cinta itu hampir mirip
dengan obsesi. Kerena perasaan kita yang selalu ingin terus didekatnya.
Berbunga – bunga seakan susah jauh darinya. Cemburu kalo ada yang deket sama
dia. Mungkin diawal hubungan pacaran
misalnya terobsesi sama pasangan itu wajar sih menurut gue, tapi kalo hubungan
udah lama berjalan 6 bulan lebih masih seperti itu. Wah itu pertanyaan besar,
lo obsesi sama pasangan atau memang cinta? Walaupun obsesi dan jatuh cinta memiiki kesamaan tapi jauh
juga perbedaanya. Berikut ada ciri – cirinya :
Ciri – ciri obsesi :
- - Selalu ingin berdua dengan orang yang disukai
- - Sulit menghormati privacy pasangan dan cenderung cemburu berlebihan
- - Berusaha keras mengontrol kegiatan pasangan seperti stalking, melanggar privacy, dan posesif
- - Sulit menerima penolakan dari orang yang disukai
- - Suka dengan bayangan atau imajinasi orang yang disukai, bukan dia yang apa adanya
- - Selalu mengejar orang yg disukai karena mampu membuat siobsesi lebih tenang
Ciri – ciri cinta sesungguhnya (asek)
- - Perasaan kedua pasangan terus berkembang seiring kedewasaan
- - Menerima pasangan apa adanya
- - Mampu menghormati privacy pasangan
- - Mampu menerima penolakan ( menerima asalkan orang yang dicintainya bahagia)
- - Dilandasi kedekatan emosional (intimacy), gairah (passion) dan commitment, serta diwarnai rasa saling menghormati (respect)
Lalu kalo jatuh cinta itukan buta?
Giimana cara bedain nya sama obsesi? Hmm
seperti yang gue bilang diatas kalau dihubungan pertama kita akan terobsesi
dengan sidia itu wajar tapi jika itu keterusan padahal sudah berjalan lama maka
itu tidak wajar. Dan cinta itu
berkembang awalnya berbunga – bunga, lalu terjalin lah sebuah kedekatan emosional dan barulah akan terjalin
commitment satu sama lain.
Karena cinta adalah hubungan yang
mutualisme yaitu saling menguntungkan antara kamu dan dia. Karena cinta juga
bukan sekedar kamu memiliki seseorang. Jika perasaan terlalu ingin memiliki
sekali itu fix lo terobsesi ke dia. Jadi tanpa harus bertemu setiap hari
pasangan yang memiliki cinta akan tetap masih merasakanya sekalipun jarak
memisahkan. Jika terobsesi kita akan berfikir “pokoknya harus sama dia terus
selalu dan dimanapun.”
Cara mengenal
cinta atau obsesi yg didasarkan pada diri sendiri adalah :
- - Refleksi diri yang artinya berfikir mengapa saya begitu ingin memilikinya padahal tak begitu mengenalinya
- - Perhatikan respon yang artinya bagaimana respon/balasan dari pasangan dan apa efeknya Kediri anda
Tapi, cinta butuh pengorbanan? Iya, memang. Tapi kalau kamu
melakukan apa saja demi cinta atau biasa dibilang bucin jaman sekarang (budak
cinta). Jika seperti itu bisa dibilang itu hanya obsesi. Karena didalam sebuah hubungan kita harus saling
memberi dan saling menerima bukan hanya satu yang memberi dan satu yang
menerima.
Bagaimana cara menghilangkan obsesi? Biasanya orang terobsesi
itu tidak sadar dan yang sadar adalah orang disekelilingnya makaya dari situ
pasangan atau temanya bisa mengajaknya bicara mengenai kalau dia ini sedang “terobsesi”
agar si yang terobsesi mencari tahu kenapa dirinya sangat terobsesi terhadap
seseorang bahkan merasa bukan siapa
siapa ketika tidak ada orang itu (ketergantungan), dan terapi ke ahlinya psikolog hingga lama kelamaan
obsesinya turun sehingga bisa mencintai yang benar benar mencintai. *aseek*.
Menurut gue obsesi disuatu hubungan hanya akan
mengurangi kepuasan suatu hubungan. Dan
akhirnya akan membuat suatu hubungan tidak baik yang akan menimbulkan kurangnya
rasa percaya dan kejenuhan. Menjalin sebuah hubungan juga bukan berarti
membatasi ruang si pasangan kita, yaa walaupun sedewasa dewasanya cinta pasti
punya cemburunya juga. Namun, jika itu semua menjadi cemburu berlebihan? Dan rasa
curiga juga tidak adanya saling percaya? Apa itu jatuh cinta? Atau sekedar
obsesi? Oke sekian dulu, semoga tulisan
yang gak seberapa banyak ini bisa mempengaruhi sedikit dalam menjalin hubungan
yang baik dan membedakan obsesi dan jatuh cinta.
Sumber : ImsNet