Minggu, 02 April 2017

Perbedaan Obsesi dan Jatuh Cinta?

Hallo semuanyaaaaa!! Mulai hari ini aku mau sharing aja sama apa yang aku baca dan liat. Gak mau janji sih kalo bakalan konsisten upload terus. Tapi, doain aja yaaa hihi. Ditulisan yang kali ini aku mau bahas tentang obesesi dan jatuh cinta. Buat kalian yang lagi merasakan berbunga – bunganya jatuh cinta. Coba deh bedain yang kamu rasain itu jatuh cinta sesungguhnya atau hanya obsesi semata terhadap si dia?

Sebelum kita tenggelam dalam pembicaraan kali ini. Kita harus tau dulu apa definisi obsesi? Kalo menurut kbbi obsesi adalah gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan. Tapi ada juga yang berpendapat kalo obsesi adalah keadaan dimana seseorang memiliki sebuah keinginan akan sesuatu dan berusaha sebisa mungkin untuk memenuhi keinginanya itu.

Sumpah gue baca gangguan jiwa nya rada lumayan kaget sih, tapi emang bener ketika dimana lo sangat terobsesi dan berfikiran “gue harus milikin dia mau gimana juga caranya.” Atau kefikiran “ gue suka dia dan gak mau tau dia suka gue atau engga yang penting gue suka sama dia.” Fix banget itu obsesi.

Sedangkan kalau jatuh cinta? Apa yaa definisinya? Yaa gue rasa kalian paham yaa para penonton. Jatuh cinta seperti apa dan bagaimana? Kalo menurut gue, jatuh cinta adalah dimana perasaan yang timbul ketika lo selalu ngerasa senang dideketnya dan selalu rindu ketika dia tidak ada ditambah lo selalu perhatian sama dia secara  langsung ataupun diam – diam. Dan bahagia ketika melihat dia bahagia juga berempati ketika si dia sedang sedih.

Kadang kita juga gak sadar jatuh cinta itu hampir mirip dengan obsesi. Kerena perasaan kita yang selalu ingin terus didekatnya. Berbunga – bunga seakan susah jauh darinya. Cemburu kalo ada yang deket sama dia.  Mungkin diawal hubungan pacaran misalnya terobsesi sama pasangan itu wajar sih menurut gue, tapi kalo hubungan udah lama berjalan 6 bulan lebih masih seperti itu. Wah itu pertanyaan besar, lo obsesi sama pasangan atau memang cinta? Walaupun obsesi dan jatuh cinta memiiki kesamaan tapi jauh juga perbedaanya. Berikut ada ciri – cirinya :

Ciri – ciri obsesi :
  • -          Selalu ingin berdua dengan orang yang disukai
  • -          Sulit menghormati privacy pasangan dan cenderung cemburu berlebihan
  • -          Berusaha keras mengontrol kegiatan pasangan seperti stalking, melanggar privacy, dan posesif
  • -          Sulit menerima penolakan dari orang yang disukai
  • -          Suka dengan bayangan atau imajinasi orang yang disukai, bukan dia yang apa adanya
  • -          Selalu mengejar orang yg disukai karena mampu membuat siobsesi lebih tenang


Ciri – ciri cinta sesungguhnya (asek)

  • -          Perasaan kedua  pasangan terus berkembang seiring kedewasaan
  • -          Menerima pasangan apa adanya
  • -          Mampu menghormati privacy pasangan
  • -          Mampu menerima penolakan ( menerima asalkan orang yang dicintainya bahagia)
  • -          Dilandasi kedekatan emosional (intimacy), gairah (passion) dan commitment, serta diwarnai rasa saling menghormati (respect)

Lalu kalo jatuh cinta itukan buta? Giimana cara bedain nya sama obsesi?  Hmm seperti yang gue bilang diatas kalau dihubungan pertama kita akan terobsesi dengan sidia itu wajar tapi jika itu keterusan padahal sudah berjalan lama maka itu tidak wajar.  Dan cinta itu berkembang awalnya berbunga – bunga, lalu terjalin lah sebuah  kedekatan emosional dan barulah akan terjalin commitment satu sama lain.

Karena cinta adalah hubungan yang mutualisme yaitu saling menguntungkan antara kamu dan dia. Karena cinta juga bukan sekedar kamu memiliki seseorang. Jika perasaan terlalu ingin memiliki sekali itu fix lo terobsesi ke dia. Jadi tanpa harus bertemu setiap hari pasangan yang memiliki cinta akan tetap masih merasakanya sekalipun jarak memisahkan. Jika terobsesi kita akan berfikir “pokoknya harus sama dia terus selalu dan dimanapun.”  
Cara mengenal cinta atau obsesi yg didasarkan pada diri sendiri adalah :
  • -          Refleksi diri yang artinya berfikir mengapa saya begitu ingin memilikinya padahal tak begitu mengenalinya
  • -          Perhatikan respon yang artinya bagaimana respon/balasan dari pasangan dan apa efeknya Kediri anda

Tapi, cinta butuh pengorbanan? Iya, memang. Tapi kalau kamu melakukan apa saja demi cinta atau biasa dibilang bucin jaman sekarang (budak cinta). Jika seperti itu bisa dibilang itu hanya obsesi. Karena  didalam sebuah hubungan kita harus saling memberi dan saling menerima bukan hanya satu yang memberi dan satu yang menerima.

Bagaimana cara menghilangkan obsesi? Biasanya orang terobsesi itu tidak sadar dan yang sadar adalah orang disekelilingnya makaya dari situ pasangan atau temanya bisa mengajaknya bicara mengenai kalau dia ini sedang “terobsesi” agar si yang terobsesi mencari tahu kenapa dirinya sangat terobsesi terhadap seseorang  bahkan merasa bukan siapa siapa ketika tidak ada orang itu (ketergantungan),  dan terapi ke ahlinya psikolog hingga lama kelamaan obsesinya turun sehingga bisa mencintai yang benar benar mencintai. *aseek*.

Menurut gue obsesi disuatu hubungan hanya akan mengurangi  kepuasan suatu hubungan. Dan akhirnya akan membuat suatu hubungan tidak baik yang akan menimbulkan kurangnya rasa percaya dan kejenuhan. Menjalin sebuah hubungan juga bukan berarti membatasi ruang si pasangan kita, yaa walaupun sedewasa dewasanya cinta pasti punya cemburunya juga. Namun, jika itu semua menjadi cemburu berlebihan? Dan rasa curiga juga tidak adanya saling percaya? Apa itu jatuh cinta? Atau sekedar obsesi?  Oke sekian dulu, semoga tulisan yang gak seberapa banyak ini bisa mempengaruhi sedikit dalam menjalin hubungan yang baik dan membedakan obsesi dan jatuh cinta.

Sumber : ImsNet

3 komentar:

  1. Izin meninggalkan jejak, kak 😁

    [Lucky]

    BalasHapus
  2. Inspirasi yg real ini sepertinya.. Sampai menjadi sebuah tulisan,
    Bashit you're strong 💪 hihihi

    BalasHapus